Ampelas bagian shim yang tidak ada kodenya
Setel
klep Suzuki Satria F-150 memang beda. Karena mekanisme klepnya tidak
pakai rocker arm, melainkan pakai tappet. Didukung shim atau pelat
bundar seperti pil sebagi pengganjal kerenggangan klep saat diukur
feeler gauge.
“Cuma berhubung enggak pakai rocker arm, yang perlu diatur ketebalan shim itu. Untuk mengembalikan kerenggangan klep seperti semula,” bilang Didin Rosidin, mekanik Oryx Motor.
Misalkan celah klep intake standar pabrik dipatok 0,10~0,20 mm. Trus celah yang sekarang dipakai 0,15 mm dengan ketebalan shim 1,70 mm. Begitu ukur clearance pakai fueler sudah mencapai 0,23 mm atau sudah naik 0,08 mm, otomatis ketebalan shim harus diganti supaya celah tappet kembali ke 0,15 mm.
“Makanya harus melihat tabel ketebalan shim untuk sinkronisasi. Ukuran ketebalan shim yang harus dipakai 1,80 mm. Atau ketebalan shim naik 0,1 mm dari ukuran awal yaitu 1,70 mm biar celahnya tetap sama,” imbuh mekanik di Jl. Cipatik, No. 46, Soreang, Bandung itu.
Cuma kendalanya, terkadang untuk mendapatkan ketebalan shim yang sesuai suka susah. Ukuran shim di pasaran bisa lebih tebal atau sebaliknya, sehingga untuk menentukan kerenggangan saat seting klep jadi tidak maksimal.
Nah, biar setingan klep tetap kembali normal, kalau susah dicari, saran Didin mending beli shim lebih tebal. Shim tebal bisa dipangkas.
Caranya tebal shim dikurangi sesuai keperluan pakai ampelas paling halus. Biar hasilnya akurat, gunakan outside micrometer mulai dari ukuran 2,00 mm sampai rentang 1,80~1,70 mm biar celah klepnya seperti semula,” wanti Didin menyarankan agar bagian shim yang berkode angka jangan diampelas.
“Cuma berhubung enggak pakai rocker arm, yang perlu diatur ketebalan shim itu. Untuk mengembalikan kerenggangan klep seperti semula,” bilang Didin Rosidin, mekanik Oryx Motor.
Misalkan celah klep intake standar pabrik dipatok 0,10~0,20 mm. Trus celah yang sekarang dipakai 0,15 mm dengan ketebalan shim 1,70 mm. Begitu ukur clearance pakai fueler sudah mencapai 0,23 mm atau sudah naik 0,08 mm, otomatis ketebalan shim harus diganti supaya celah tappet kembali ke 0,15 mm.
“Makanya harus melihat tabel ketebalan shim untuk sinkronisasi. Ukuran ketebalan shim yang harus dipakai 1,80 mm. Atau ketebalan shim naik 0,1 mm dari ukuran awal yaitu 1,70 mm biar celahnya tetap sama,” imbuh mekanik di Jl. Cipatik, No. 46, Soreang, Bandung itu.
Cuma kendalanya, terkadang untuk mendapatkan ketebalan shim yang sesuai suka susah. Ukuran shim di pasaran bisa lebih tebal atau sebaliknya, sehingga untuk menentukan kerenggangan saat seting klep jadi tidak maksimal.
Nah, biar setingan klep tetap kembali normal, kalau susah dicari, saran Didin mending beli shim lebih tebal. Shim tebal bisa dipangkas.
Caranya tebal shim dikurangi sesuai keperluan pakai ampelas paling halus. Biar hasilnya akurat, gunakan outside micrometer mulai dari ukuran 2,00 mm sampai rentang 1,80~1,70 mm biar celah klepnya seperti semula,” wanti Didin menyarankan agar bagian shim yang berkode angka jangan diampelas.
0 komentar:
Posting Komentar